Ada pertanyaan mengapa satu bulan atau asasih di Bali ada 35 hari, bukan 28/30/31 menurut perhitungan masehi. Kita mengenal adanya kehidupan dan kematian, terang dan gelap, siang dan malam, jika dihubungkan dengan pertanyaan diatas maka terjawab sudah sebab urip itu berhubungan dengan teka-teki diatas, setelah ditelusuri bahwa hidup dan mati sangat berhubungan dengan terbit dan tenggelamnya matahari. Dari tatanan tata surya sebagai lambang kehidupan/urip oleh leluhur hindu maka mulai terbitnya matahari dari arah timur adalah mulainya ada kegiatan/hidup sebab dunia mulai terang dan tenggelamnya matahari berarti tidak ada kegiatan/mati sebab dunia mulai gelap. Kalau dihubungkan dengan pertanyaan diatas maka urip dari arah mata angin tersebut dikalikan maka hasilnya adalah 35 hari ( Timur urip = 7, barat urip = 5 ). Oleh karena itu abulan bali seperti yang kita kenal adalah 35 hari.
Senin, 14 Januari 2019
Kenapa abulan/asasih Bali = 35 hari ?
Ada pertanyaan mengapa satu bulan atau asasih di Bali ada 35 hari, bukan 28/30/31 menurut perhitungan masehi. Kita mengenal adanya kehidupan dan kematian, terang dan gelap, siang dan malam, jika dihubungkan dengan pertanyaan diatas maka terjawab sudah sebab urip itu berhubungan dengan teka-teki diatas, setelah ditelusuri bahwa hidup dan mati sangat berhubungan dengan terbit dan tenggelamnya matahari. Dari tatanan tata surya sebagai lambang kehidupan/urip oleh leluhur hindu maka mulai terbitnya matahari dari arah timur adalah mulainya ada kegiatan/hidup sebab dunia mulai terang dan tenggelamnya matahari berarti tidak ada kegiatan/mati sebab dunia mulai gelap. Kalau dihubungkan dengan pertanyaan diatas maka urip dari arah mata angin tersebut dikalikan maka hasilnya adalah 35 hari ( Timur urip = 7, barat urip = 5 ). Oleh karena itu abulan bali seperti yang kita kenal adalah 35 hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar