Di Bali ada kita kenal dengan nama sakepat atau dikenal dengan bale bengong atau kebanyakan dengan nama gazebo. Di sebut sakepat karena terdiri dari tiyang/sesake empat. Menariknya bahwa sakepat memiliki trend gaya klasik, sederhana, sampai gaya minimalis modern, namun tak meninggalkan aslinya. Pengubahannya pada penataannya seperti tata letak, gaya pondasi, trend balai, pemilihan tiang/sesaka, struktur atap dan pemilihan bahan atap.
- Struktur pondasi pada umumnya dikaitkan pada tata letak sehingga bangunan terlihat indah, maksudnya kalau pekarangan rumahnya sempit maka pondasi berkisar antara 2 x 2 meter.
- Pemilihan tiang/sesaka biasanya menggunakan kayu-kayu yang keras seperti kayu jati, kayu nangka/ketewel, kayu cempaka dan yang lainnya sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya. Sebab kalau diukir biasanya kayu keras ini cenderung lebih bagus daripada kayu yang empuk.
- Untuk mencapai hasil maksimal bale/ tempat duduknya yang terdiri dari waton, likah dan galar menyesuaikan kayu yang maksimal kuat sebagai tempat duduknya sesuai daya tampungnya.
- Rangka untuk menopang atap merupakan kesatuan rangka sesuai dengan keinginan.
- Atap menyesuaikan tempat artinya pada tempat kering jarang hujan baiknya dipakai ijuk, ilalang, daun kelapa yang diikat, didarrah curah hujannya tinggi sebaiknya menggunakan seng, genteng, asbes dan lain sebagainya.
- Beberapa contoh sakepat/bale bengong rumah bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar